ASPEK-ASPEK PSIKOLOGIS SISWA

Aspek Motivasi
Motivasi adalah: sesuatu yang mendorong individu untuk bertindak dalam melajkukan sesuatu. Dengan kata lain motivasi adalah: sebuah dorongan yang mucul dari dalam diri individu untuk melakukan suatu aktivitas guna untuk mencapi tujuan yang diinginkan.

Self Consept
Konsep diri atau self consept adalah gambaran tentang diri sendiri dalam membandingkannya dengan orang lain atau dengan kata lain kesadaran seseorang akan dirinya, bagaimana seseorang mempunyai pengertian tentang dirinya sendiri. Sementara Cawagas menjelaskan bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasi, kelemahan, serta kelebihannya.

Kreativitas
Menurut Supriadi Kreativitas adalah: kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada. Sementara menurut Utami muanandar kreativitas merupakan kemampuan untulk melihat atau memikirkan hal yang liuar biasa, yang tidak lazim, memasukkan informasi yang tampaknya tidak berhubungan serta dapat mencetuskan solusi atau gagasan baru.

Dengan demikian kerativitas ialah: kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gaya hidup, gagasan, proses maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan yang telah ada sebelumnya serta dengan menggunakan cara-cara yang baru yang hasilnya bisa berguna bagi dirinya dan juga orang lain.

Dalam mengembangkan kreativitas siswa guru perlu menciptakan situasi belajar mengajar yang banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut serta memecahkan masalah, mengembangkan gagasan atau kosep serta memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif bertanya terhadap materi yang dismpaikan. Situasi demikian menuntut pula sikap yang lebih demokratis, terbuka da bersahabat anatara guru dengan siswa.

Curiosity (rasa ingin tahu)
Salah satu aspek yang bersifat kondisional bagi pengembangan siswa adalah ‘’rasa ingin tahu (curiosity). Rasa keingintahuan yang ada pada anak sejalan dengan daya kreativitasnya.

Anxiety (kecemasan)
Kecemasan atau anxiety merupakan salah satu bentuk emosi individu yang berkenaan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek ancaman yang tidak begitu jelas. Kecemasan dengan intensitas yang wajar dapat dianggap memiliki nilai positif sebagai motivasi, tetapi apabila intensitasnya sangat kuat dan bersifat negatif justru malah akan menimbulkan kerugian dan dapat mengganggu terhadap keadaan fisik dan psikis individu yang bersangkutan.

Intelegensi
Menurut C.P. Caplin intelijensi yaitu sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.

Emosi
Menurut English And English Emosi Adalah “A Complex Feeling State Accompanied By characteristic motor and glandular activies” (suatu perasaan yang komplek yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris). Emosi dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan (psikis) emosi ini termasuk perasaan intelektual, perasaan social, perasaan susila perasaan keindahan, dan perasaan ketuhanan.

Kepribadian
Secara etimologi kepribadian dari bahasa Inggris “personality” yang biasanya dipakai oleh pemain sandiwara zaman kuno untuk memerankan suatu bentuk tingkah laku pribadi tertentu. Sedangkan secara terminology menurut May kepribadian sebagai “a social stimus value” cara orang lain merekasi kepribadian invividu dengan kata lain orang lainlah yang menentukan kepribadian individu itu. Sedangkan menurut Abin Samsudin Makmum kepribadian adalah sebagai kualitas prilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik. Kepribadian dipengaruhi oleh berbagai faktor baik hereditas maupun lingkungan seperti fisik, sosial, kebudayaan dan spiritual. Ada beberapa karakteristik kepribadian tidak sehat yaitu mudah marah, hiperaktif, mempunyai kebiasaan berbohong, kurang bergaihar dalam menghadapi kehidupan, sulit tidur dan bersikap pesimis dalam menghadapi kehidupan.

Moral
Istilah moral dalam bahasa latin “mos” (moris) yang berarti istiadat, kebiasaan, peraturan nilai-nilai/ tata cara kehidupan. Niali-nilai moral seperti seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, memelihara ketertiban dan keamanan  serta memelihara hak orang lain. Adapun beberapa cara dalam proses perkembangan moral yaitu :
1)    Pendidikan langsung
2)    Identifikasi
3)    Proses coba-coba



Daftar Pustaka

Desmita. 2009. Psikologi Peserta didik. Bandung: Remaja rosda Karya.

Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rodsa karya.

Oemar Hamalik. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rachmawati, Yeni. & Kurniati, Euis. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.  

Utami unandar. 2004. Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

0 comments