Hi guys! Today I wanna share my travel story to Yogyakarta, a city full of memories. I think there is always something special in Jogja, for me Jogja feels like home. Akhir bulan ini aku bersama dengan sepupuku liburan ke Jogja, kami menginap di salah satu hotel yang tidak terlalu jauh dari Malioboro, nama hotelnya Mi Casa Es Tu Casa di daerah Mantrijeron. Hari pertama di Jogja, Kami pergi ke Candi Prambanan yang jaraknya cukup jauh yaitu 20 km dari hotel. Untuk sampai di Candi Prambanan, kami berdua menggunakan grab car, kalau ga salah ingat biayanya sekitar 100rban lebih untuk sampai ke sana. Saranku nih ya kalau mau lebih hemat dan bisa pergi ke mana saja sesuka hati tanpa perlu mengeluarkan banyak ongkos kendaraan, untuk traveling berdua lebih baik sewa motor.
Candi Prambanan atau disebut juga Candi Roro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi guys.
Nah, Candi Prambanan ini berlokasi di wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, namun pintu administrasinya berada di Jawa Tengah, hal ini yang membuat Candi Prambanan terletak di 2 tempat yaitu di kelurahan Bokoharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan di desa Tlogo, Jawa Tengah, atau sekitar 17 km timur laut dari kota Yogyakarta. Yang lebih menariknya lagi, Candi Prambanan termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Wah patut dibanggakan ya guys! Harus kita rawat dan selalu kita jaga.
Nah untuk harga tiket masuknya, untuk wisatawan lokal dewasa Rp40.000, untuk wisatawan lokal anak-anak Rp10.000 dan untuk wisatawan asing dewasa $18 ya guys. Untuk jam operasionalnya taman wisata Candi Prambanan buka dari pagi pukul 08.00 sampai sore hari pukul 16.00 setiap harinya. Oh iya, saran lagi dari aku kalau mau ke sini, lebih baik jangan siang karena ya bakal puanasss pol. Jadi lebih baik pilih waktu di pagi hari, ya sekalian olahraga karena untuk sampai ke kawasan candinya ini, kita harus jalan dulu dari pintu masuknya, ya jalannya ga terlalu jauh tapi lumayanlah ya.
Setelah jalan-jalan ke Candi Prambanan, keesokan harinya aku dan sepupuku jalan ke tempat yang selalu jadi andalan wisatawan kalau ke Jogja, ya ke mana lagi kalau bukan ke Taman Sari Yogyakarta.
Taman Sari Yogyakarta ini merupakan situs bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat guys. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I pada sekitar tahun 1758-1765an. Nah untuk harga tiket masuknya kita cukup membaar Rp5.000/orang. Apabila membawa kamera selain smartphone, maka pengunjung harus membayar biaya tambahan yaitu Rp3.000. Oh iya, pengunjung tidak diperbolehkan membawa kamera drone di kawasan Taman Sari ini ya guys! Untuk kalian yang mau explore lebih banyak sejarah tentang Taman Sari dan Tur ke seluruh penjuru, kalian bisa mengikuti tour guide bersama warga lokal yang ada di kawasan Taman Sari ini, untuk biayanya aku kurang tau ya karena waktu itu aku ga pakai tour guide, hanya jalan-jalan berdua aja sama sepupuku dan foto seadanya. Untuk jam operasionalnya, Taman Sari ini buka dari pukul 09.00 pagi hingga sore hari pukul 15.00.
Oh iya di kawasan wisata Taman Sari ini kalian ga cuma bisa keliling bangunan bersejarah dan menemukan banyak spot foto yang instagramable loh, tapi juga bisa belajar membatik. Kalau ga salah di bagian menuju pintu keluar ada rumah untuk belajar membatik dan banyak sekali toko kerajinan tangan dan oleh-oleh.
Nah ini dia beberapa spot foto di Taman Sari.
Hari ketiga, hari terakhir di Jogja, aku dan sepupuku pergi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta yang berlokasi di Kota Yogyakarta. Menurut sejarah, Keraton ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana I pada tahun 1755 sebagai Istana atau Keraton Yogyakarta yang berdiri akibat perpecahan Mataram Islam dengan adanya Perjanjian Giyanti. Keraton ini adalah pecahan dari Keraton Surakarta Hadiningrat dari Kesunanan Surakarta (Kerajaan Surakarta).
Nah untuk bisa masuk ke dalam Keraton, kita cukup membayar tiket masuk sebesar Rp. 7.000, untuk wisatawan lokal dan Rp.12.500 untuk wisatawan mancanegara. Untuk jam operasionalnya, dibuka pukul 08.00-13.00 WIB di hari Sabtu-Kamis dan 08.30-11.00 WIB di hari Jumat. Di sini kalian bisa melihat bangunan Keraton, berbagai alat musik daerah, baju adat dan banyak hal bersejarah lainnya. Gimana penasaran? Kalau ke Jogja, jangan lupa mampir yaa!
Nah selain ke Keraton, di hari terakhirku ini, aku juga menyempatkan berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg yang lokasinya ga jauh dari Jalan Malioboro dan Stasiun Kereta Api loh. Nah isi museum ini terdapat banyak diorama mengenai sejarah Indonesia dan cukup banyak loh spot foto yang instragamablenya hehehe. Untuk harga tiket masuk benteng ini relatif murah kok, hanya dengan membayar Rp3.000/orang kalian sudah bisa menikmati bangunan sejarah yang satu ini, dengan jam operasional setiap hari mulai pukul 07.30 sampai dengan 16.00 WIB. Gimana guys? Tertarik?
Nah ini beberapa hasil jepretanku saat di Museum Benteng Vredeburg
Dan itulah sepenggal cerita jalan-jalanku kali ini. Lain kali, kalau ada kesempatan dan waktu luang, pengen eksplore Jogja lebih lebih lebih dalam lagi. See you in another year Jogja!!
"...Terbawa lagi langkahku ke sana
Mantra apa entah yang istimewa
Ku percaya selalu ada sesuatu di Jogja
Dengar lagu lama ini katanya
Izinkan aku pulang ke kotamu
Ku percaya selalu ada sesuatu di Jogja..."
Eka Nuraini. ekanurain. Dean Piagio Ashari. dexxh
1 comments
Helloooo
BalasHapus